Apakah Anda mempunyai pralon bekas tak terpakai? Jangan dibuang begitu saja, karena dengan pengolahan, kesabaran dan ketrampilan mampu difungsikan menjadi banyak hal.

Salah satu karyawan SD Tarakanita dengan dedikasinya menggeluti membuat beragam perkakas dengan memanfaatkan peralon bekas. Dari lampu hias, jam dinding, tempat sabun hingga tempat alat tulis. Mau mencoba? Ayuk datang ke SD Tarakanita Gading Serpong.

Bakat dan telenta akan mendorong orang untuk beraktifitas dan berkreasi. Dengan waktu yang lebih banyak mendorong para karyawan untuk beraktifitas bermanfaat dan ada hasilnya. Seperti yang dilakukan Pak Jono dengan ketrampilannya banyak menghasilkan barang-barang dari barang bekas.

Seperti membuat gerobak, alat semprot desifektan pot tanaman yang menggunakan semen dan kain bekas. Mau belajar banyak dari Pak Jono?

Profil satu karyawan SD Tarakanita ini sangat familiar dengan hobi bercocok tanammya. Dengan hobi yang dimiliki sangat tersalurkan area penghijauan di Tarakanita yang luas adalah sarana mengasah ketrampilannya. Dari tanaman hias hingga tanaman produksi speerti sayur dan buah dapat dikerjakan oleh Bapak Gito.

Green house dan hidroponik pun menjadi tanggungjawabnya, pun masih berfungsi baik hingga kini. Mau tahu bagimana segarnya sekolah kami? Ayo ke SD Tarakanita Gading Serpong.

Satu hal baik dibalik pandemi ini adalah meluangkan banyak waktu bersama keluarga. Tak banyak waktu yang ada jika dalam keadaan normal. Sepanjang hari keluarga berinteraksi dirumah. Durasi waktu dan kualitas bersama keluarga menjadi sangat baik. Tak luput peran orang tua menjadi guru bagi putra dan putrinya sungguh tak bisa dipungkiri lagi.

Terimakasih kami ucapkan kepada para orang tua dengan setia menjadi guru di rumah dengan ikut terlibat pendampingannya. Anda luarbiasa.

Pada setiap 29 April segenap civitas Tarakanita dan keluarga komunitas CB memperingati sebagai moment besryukur. Karena pada tanggal tersebut diperingati berdirinya kongregasi Suster CB dan HUT Yayasan Tarakanita.

Dalam masa penuh keprihatinan di tengah pandemic kita setia dalam pelayanan pendidikan.

“ Tidak ada mati raga yang terlalu berat dan terlalu sukar “(EG.95) apalagi untuk kehidupan dan masa depan anak bangsa. Semoga kita semua selalu dalam rahmat perlindungan untuk selalu setia memberikan layanan terbaik pendidikan di Indosesia.