Article Detail
Seminar Parenting " MEndapingi Anak di Era Digital dan Smart Hadapi LGBT"
SD Tarakanita Gading Serpong bekerja sama dengan FKKSKM/Komite Sekolah ,majalah CIA dan Bimbingan Belajar Shinkenjuku menyelenggarakan Seminar dengan mengundang Ibu Melly Kiong
(Orangtua dan praktisi pendidikan)
MENDAMPINGI ANAK DI ERA DIGITAL DAN SMART HADAPI LGBT yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Mei 2016 yang diikuti oleh Orang Tua Peserta Didik kelas 2 s.d 5 beserta guru dan karyawan SD Tarakanita Gading Serpong........
1. Kemdikbud membentuk Direktur Pendidikan Runah.
2. Tahun 2015 pengguna narkoba lebih dari 5,0 juta di Indonesia.
3. Banyaknya pengguna narkoba merupakan hasil panen ketidak pedulian orang tua.
4. Parenting setiap hari melalui WA.
5. 2030 Indonesia mendapat bonus demografi.
6. Bonus demografi th 2030 bila menghasilkan generasi yg kualitasnya buruk dapat menjadi bencana bagi bangsa dan negara Indonesia.
7. Masalah anak sekarang : tidak sopan, lebih banyak main games, cuek, sosialisasi kurang, malas belajar, tak berdaya juang, mudah marah, mudah terpengaruh lingkungan, susah membuat prioritas, susah diatur, egois, konsumtif, dll.
8. Orang tua sekarang : bawel, suka marah, suka melarang, main HP, over protektif, konsumtif, sok ngatur, sok sibuk, tak mau mendengarkan, banyak menuntut, terlalu sayang pada anak.
9. Anak tidak sopan akibat tidak mengajari sopan santun dari orang tua. Ajari anak bersikap sopan.
10. Anak lebih suka main games akibat orang tua membelikan alat games. Orang tua perlu
11. Anak tidak peduli/cuek/kurang sosialisi akibat orang tua terlalu sibuk dan kurang memperhatikan anaknya. Berilah waktu memperhatikan anak dan ajari memilih dan membedakan yang baik dan yang buruk.
12. Anak malas belajar. Tidak ada anak yang punya keinginan selalu belajar. Anak perlu waktu untuk istirahat (refresing). Jangan bebani anak dengan belajar, belajar, belajar, yang menciutkqn kemampuan otak untuk berpikir. Beri waktu untuk belajar dari alam (banjir, dll.). Beri apresiasi pada setiap prestasi anak (walaupun menurut orqngtua prestasinya kurangvbagus)
13. Anak kurang daya juang akibat orang tua over protektif terhadap anak. Anak tertalu banyak dibantu dan diberi permainan yang bersifat motorik halus.
14. Anak sulit buat prioritas karena tidak diajari dan tidak dibiasakan membuat pilihan dan menentukan pilihan sebagai prioritas.
15. Anak egois, konsumtif, suka marah karena belajar dari orang tua.
16. Sebagian besar perilaku anak positif dan negatif adalah hasil belajar dari perilaku orang tua :
17. Sebagai orang tua sebaiknya selalu mendengarkan dan berbicara penuh empati saat anak menyampaikan sesuatu. Jangan sambil nonton, main HP, dll. Beri perhatian dengan lihat wajahnya, lihat cara mengucapkannya.
18. Sebagai orang tua sebaiknya jangan menghakimi setiap kesalahan anak. Gunakan kalimat yang positif untuk memotivasi anak agar memperbaiki kesalahan.
19. Sebagai orang tua harus sabar. Jangan mudah emosi atau marah menanggapi setiap kesalahan anak. Anak melakukan kesalahan, anak sudah memiliki masalah sehingga jangan menambahi masalah anak.
20. Anak sukses karena mendapat hati yang baik dari orang tuanya.
21. Sebagai orang tua harus adil dan bijaksana. Jangan mudah memberikan sesutu yang diinginkan anak. Pilih yang terbaik buat anak.
22. Sebagai orang tua berelaksasi dengan mengajari anak untuk mencintai dan bertoleransi.
23. Anak kecanduan games : jangan larang main game, ajak berunding (mendengarkan anak) tentang aturan main game, sepakati aturan main, dan patuhi aturan. Anak yang lebih tua jadikan partner untuk membimbing adiknya.
24. Seks edukasi sangat penting diketahui anak sesuai dengan umurnya. Beli buku tentang sex education yang sesuai. Pendidikan seks mengajarkan tentang kesehatan alat kelamin anak bukan mengajari cara berhubungan seks.
25. Untuk mengatasi kecemburuan kakak dan adik maka kakak perlu dilibatkan jadi partner dalam mendidik anak. Orang tua harus menjadi hakim yang adil, bijaksana, dan tegas
-
there are no comments yet